1. Pengertian Pemodelan Berorientasi Objek
Sistem berorientasi objek merupakan sebuah sistem yang di bangun dengan membungkus komponen-komponen menjadi satu kelompok data dan fungsi. Setiap komponen dalam sistem tersebut dapat mewarisi atribut, sifat, dan komponen lainnya, serta dapat berinteraksi satu sama lain.
Pendekatan berorintasi objek akan melihat suatu sistem yang akan dikembangkan sebagai suatu kumpulan objek yang berkorespondensi dengan objek-objek dunia nyata. Ada banyak cara untuk mengabstraksikan dan memodelkan objek-objek tersebut, mulai dari abstraksi objek, kelas, hubungan antarkelas, sampai abstraksi sistem.
Saat mengabstraksikan dan memodelkan objek, data dan proses-proses yang dimiliki oleh objek akan di enkapsulasi (dibungkus) menjadi satu kesatuan. Pemodelan berorientasi objek merupakan sebuah teknik atau paradigma pemrograman dalam membuat suatu program berdasarkan suatu objek. Untuk lebih mudah memahami konsep pemodelan berorientasi objek, perhatikan contoh berikut.
gambar : sepeda adalah sebuah objek
Kamu pasti pernah melihat atau bahkan memiliki sebuah sepeda. Pernahkah kamu memperhatikan sepedamu? Sepeda adalah sebuah objek dalam kehidupan nyata. Sepeda terdiri atas beberapa objek seperti roda, rem, jok, dan lain-lain. Sepeda sebagai objek merupakan gabungan dari beberapa objek yang lebih kecil yang saling berhubungan.
Begitu pula dengan sebuah program. Objek besar dapat dibentuk dengan menggabungkan beberapa objek dalam bahasa pemrograman. Objek-objek tersebut berkomunikasi dengan saling mengirim pesan kepada objek lain dan membentuk suatu objek.
2. Pengertian Objek, Class, dan Method
Dalam konsep pemodelan berorientasi objek, berarti kita mengansumsikan bahwa suatu perangkat lunak terdiri atas berbagai objek yang mempunyai suatu karakteristik dan metode saling berkaitan.
Perdalam wawasanmu dengan menyimak penjelasan di bawah ini.
a. Objek
Objek merupakan benda, hal, dan sebagainya yang dijadikan sasaran untuk diteliti, diperhatikan dan sebagainya. Sebuah objek memiliki karakteristik yaitu state dan behaviour. State merupakan keadaan dari sebuah objek, seperti mobil memiliki warna, model, tahun pembuatan, dan lainya. Sedangkan behaviour merupakan kelakuan atau tingkahlaku objek. Dengan demikian, kita dapat memodelkan beberapa objek yang ada di kehidupan nyata sebagai objek dalam pembuatan suatu program.
b. Class
Class merupakan suatu wadah untuk menampung penggambaran suatu objek dan hal yang dapat dilakukan oleh objek tersebut. Sebagai contoh class mobil, buah-buahan, dan sebagainya, Class-class tersebut memiliki bentuk nyata dan mempunyai tingkah laku (method).
Class adalah kumpulan dari objek-objek dengan karakteristik yang sama. Kelas merupakan definisi statik dan himpunan objek yang sama yang mungkin lahir atau di ciptakan dari kelas tersebut. Sebuah kelas akan mempunyai sifat (atribut), kelakuan (operasi/metode), hubungan (relationship), dan arti. Suatu kelas dapat di turunkan dari kelas yang lain, dengan atribut dan kelas semula dapat diwariskan ke kelas yang baru.
Secara teknis kelas adalah sebuah struktur tertentu dalam pembuatan perangkat lunak. Kelas merupakan bentuk struktur pada kode program yang menggunakan metodologi berorientasi objek. Nanatinya, di dalam sebuah program class itu koneksi ke database.
c. Method
Method merupakan suatu operasi berupa fungsi-fungsi yang dapat dilakukan oleh objek. Method digunakan untuk memecah program menjadi bagian-bagian kecil, sehingga dapat digunakan secara berulang-ulang. Method di defenisikan di dalam class dan dipanggil melalui objek
3. Fungsi Pemodelan Berorientasi Objek
Kamu telah mempelajari pengertian pemodelan berorientasi objek Apakah kamu sudah memahami fungsi pemodelan berorientasi objek? Berikut ini beberapa manfaat pembangunan sistem menggunakan pemodelan berorientasi objek.
a. Memudahkan Pembangunana Suatu Program
Penggunaan pemodelan berorientasi objek dalam membangun sebuah program yaitu dengan melakukan pemecahan program menjadi beberapa objek dan kemudian dijadikan satu.
b. Memudahkan Maintenance dan Pengembangan Sebuah Sistem
Karena suatu program dipecah menjadi beberapa objek sehingga jika terjadi error pada objek tertentu, kita hanya fokus pada objek itu saja tanpa harus mengganggu objek lain
c. Struktur Koding Menjadi Terstruktur dan Rapi
Dalam pembangunan suatu sistem yang di pecah menjadi beberapa objek, hal ini membuat struktur koding juga akan tertata rapi.
23 Comments
Nama: MEGA PURWANTI SETIA DEWI
ReplyDeleteKelas: XI RPL 1
Nama:RISMA AIFAH
ReplyDeleteKelas:XI RPL 1
Nama: SOBRIYAH RAMADANI
ReplyDeleteKelas:XI RPL 1
Nama:AMANDA FEBY AZHARA
ReplyDeleteKelas:XI RPL 1
NAMA:SITI BADRIYAH
ReplyDeleteKELAS: XI RPL 1
Nama:SELA LATIFAH
ReplyDeleteKelas:XI RPL 1
Nama :Siti Masitoh
ReplyDeleteKelas:XI RPL 1
Nama:KARTINI
ReplyDeleteKelas:XI RPL 1
Nama:Ghita karisma Lestari
ReplyDeleteKelas: XI RPL1
Nama:MURNAH
ReplyDeleteKelas:XI RPL 1
Nama:Susilawati
ReplyDeleteKelas:X1 RPL 1
NAMA:SOPIYAH
ReplyDeleteKELAS:XI RPL 1
Nama : Nufus suzzakiyah
ReplyDeleteKelas : XI RPL 1
Nama : Nufus suzzakiyah
ReplyDeleteKelas : XI RPL 1
Nama:Sintiya Dora
ReplyDeleteKelas:XI RPL 1
NAMA :RANITI
ReplyDeleteKELAS :XI RPL 1
NaMA:SITI NAILLA ROHMAH
ReplyDeleteKELAS:XI RPL 1
Nama:Rika Amelia
ReplyDeleteKELAS: XI RPL 1
Nama:Amah
ReplyDeleteKelas: XI RPL 1
Nama:Eva Nurlitasari
ReplyDeleteKelas:XI RPL 1
Nama:SRI RAHAYU NINGSIH
ReplyDeleteKelas:XI RPL 1
ReplyDeleteNama : Sintiya Dora
ReplyDeleteKelas : XI RPL 1